Mentang-mentang corsa, satu sakit yang lain juga ikut sakit..huhuhuhu..bunda liyer, elang liyer..terakhir ayah liyer juga. hip hip hura...hidup flu..asal jangan kena DBD atau cikungunya saja.
di rumah embah baledono lagi KLB cikungunya, semua kena, ada teteh, aa, tante, om, bahkan emak-emak tetangga sebelah. lagi-lagi hidup cikungunya!
Dulu, sekitar awal tahun 2000. Kala itu saya tengah di Lampung dan bos minta untuk liputan kesehatan. Saya tiba di sebuah kampung dekat sebuah bukit. Semua warga terserang flu tulang. Persendiaan sakit, demam tinggi, dan wabah itu tak hanya menyerang orang dewasa. Anak-anak menjadi korbannya.
Saya datang ke sana dengan Dedi fotografer kami, sempat saya pegang tangan Dedi karena takut akan tertular. Dan baru belakangan saya tahu itu cikungunya. Tidak menular dengan persentuhan langsung melainkan ditularkan oleh gigitan nyamuk. Yupp..kampung yang saya liput terkesan kumuh dan becek.
Mungkin kampungnya embah juga becek, kalau kumuh saya rasa nggak. Tapi kalau rapet dengan rumah iya. Bad habitat..mungkin itu yang membuat nyamuk pembawa cikungunya rajin dan betah hidup.
Aduh...semoga kami nggak kena..***
Rabu, 28 Januari 2009
Selasa, 27 Januari 2009
Hanya Cinta
Mungkin hanya cinta saja yang bakal selamat di perjalanan menuju kegaduhan. Yupp..only love will survive. Gak percaya? Apa yang bertahan kala sebuah pertengkaran terjadi? cinta! Apa yang membuat seorang ayah selalu kembali ke rumah kecil yang hangat? cinta!
Yupp..cinta jugalah yang membuat kami bertahan menghadapi kerikil yang sering menghadang langkah kami. Bertiga bergandengan tangan, tanpa lelah terus mencoba mencari kebahagiaan sejati.
Tak ada gading yang tak retak, saya percaya itu. Seperti tiga bulan perjalanan pernikahan kami. Berantem, ribut, bercanda, menangis bahkan terkadang menangis lalu tertawa. Hal yang biasa. Saya sering melemparkan masalah untuk soulmate saya. Sebetulnya hanya untuk mengetahui sifat aslinya. Maklum, kami meniti hari tanpa merajut kasih sebelumnya.
Buat saya, kebahagiaan Elang kecil saya di atas segalanya. Dan Jagoan saya menginginkan ayah. Here we are...detik demi detik, bahkan hari demi hari, kami saling belajar. Dan berharap agar kami segera bisa menyesuaikan diri. Semangat itu tak lepas dari nafas kami..
Saya, pribadi yang terkadang berkepala batu (gak hanya satu orang yang mengatakan itu..hehehehee) dan soulmate saya juga..keras.Pertengkaran itu selalu berakhir dengan pelukan. Air mata kami menetes di atas bantal, tetapi kami tersenyum. Pertengkaran demi pertengkaran justru membuat kami kian dekat.
Duhai Pemilik Segala Cinta...ajari kami untuk mencintai dengan sederhana. Apa adanya...bukan cinta yang serba indah. Biarkan kami belajar untuk mengerti, bahwa cinta juga penuh dengan sayap berduri. Yang membuat kami luka tetapi belajar mengobati.
Sayang...lagu cinta kita sumbang tapi tetap dalam temponya. Koor yang kita bangun juga masih fals..biarlah Elang menari dengan lagu sumbang kita. I hope..love will guide us back to our home
Yupp..cinta jugalah yang membuat kami bertahan menghadapi kerikil yang sering menghadang langkah kami. Bertiga bergandengan tangan, tanpa lelah terus mencoba mencari kebahagiaan sejati.
Tak ada gading yang tak retak, saya percaya itu. Seperti tiga bulan perjalanan pernikahan kami. Berantem, ribut, bercanda, menangis bahkan terkadang menangis lalu tertawa. Hal yang biasa. Saya sering melemparkan masalah untuk soulmate saya. Sebetulnya hanya untuk mengetahui sifat aslinya. Maklum, kami meniti hari tanpa merajut kasih sebelumnya.
Buat saya, kebahagiaan Elang kecil saya di atas segalanya. Dan Jagoan saya menginginkan ayah. Here we are...detik demi detik, bahkan hari demi hari, kami saling belajar. Dan berharap agar kami segera bisa menyesuaikan diri. Semangat itu tak lepas dari nafas kami..
Saya, pribadi yang terkadang berkepala batu (gak hanya satu orang yang mengatakan itu..hehehehee) dan soulmate saya juga..keras.Pertengkaran itu selalu berakhir dengan pelukan. Air mata kami menetes di atas bantal, tetapi kami tersenyum. Pertengkaran demi pertengkaran justru membuat kami kian dekat.
Duhai Pemilik Segala Cinta...ajari kami untuk mencintai dengan sederhana. Apa adanya...bukan cinta yang serba indah. Biarkan kami belajar untuk mengerti, bahwa cinta juga penuh dengan sayap berduri. Yang membuat kami luka tetapi belajar mengobati.
Sayang...lagu cinta kita sumbang tapi tetap dalam temponya. Koor yang kita bangun juga masih fals..biarlah Elang menari dengan lagu sumbang kita. I hope..love will guide us back to our home
Minggu, 25 Januari 2009
Fully love
Yah, dini hari tadi badan bunda menggigil. Suara bunda ilang, kelu. Apa yang kita inginkan bersama belumlah dikabulkan-Nya. Bukan karena kesalahan kita.
Mungkin bunda yang gak bisa menahan untuk tidak menangis, keras-keras. Atau entah. Yang jelas, pagi buta itu bunda terluka. Dan bunda tahu, ayah juga terluka dengan apa yang terjadi.
Mas Elang, maafin bunda ya..mungkin adik belum ingin ada di sisi kita.
Mungkin bunda yang gak bisa menahan untuk tidak menangis, keras-keras. Atau entah. Yang jelas, pagi buta itu bunda terluka. Dan bunda tahu, ayah juga terluka dengan apa yang terjadi.
Mas Elang, maafin bunda ya..mungkin adik belum ingin ada di sisi kita.
Jumat, 02 Januari 2009
2009
toet..toet...dua hari berlalu, di awal tahun 2009..malam pergantian tahun tidak ada kemeriahan apa-apa. Iya..dalam keluarga kami tidak terlalu berpesta pora.. kata bunda, just another day...
Mungkin iya, hanya tahun yang berganti, umur yang bertambah atau bahkan waktu yang terbunuh sia-sia..entahlah. Yang jelas, kam coba tidak mengenalkan hal-hal yang berlebihan pada jagoan kami.yaa..just another day..
dan elang pun cukup tahu, hingga di usia yang ke 6 pun jagoan kami tak terlalu terpengaruh dengan kemeriahan di luar sana. Bahkan untuk minta terompet pun elang tidak. Jahat ya? kami memiliki alasan tersendiri, toh pergantian tahun bukanlah ajang untuk eksplorasi diri secara berlebih..
hehehheee..yang jelas kami memiliki resolusi sendiri..yupp...program buat adik untuk jagoan kami..(hope it's happend as soon as possible)...
wish us luck..ok?
Mungkin iya, hanya tahun yang berganti, umur yang bertambah atau bahkan waktu yang terbunuh sia-sia..entahlah. Yang jelas, kam coba tidak mengenalkan hal-hal yang berlebihan pada jagoan kami.yaa..just another day..
dan elang pun cukup tahu, hingga di usia yang ke 6 pun jagoan kami tak terlalu terpengaruh dengan kemeriahan di luar sana. Bahkan untuk minta terompet pun elang tidak. Jahat ya? kami memiliki alasan tersendiri, toh pergantian tahun bukanlah ajang untuk eksplorasi diri secara berlebih..
hehehheee..yang jelas kami memiliki resolusi sendiri..yupp...program buat adik untuk jagoan kami..(hope it's happend as soon as possible)...
wish us luck..ok?
Langganan:
Komentar (Atom)
